Kamis, 29 Desember 2011

Beberapa Pertanyaan Paling Mudah Tapi Sering Dijawab Salah

Lampu apa yang ada di persimpangan jalan?
Jawab : Lampu merah!!
Benar : Lampu merah, kuning, dan hijau

Ban Becak Ada Berapa hayoo?
Jawab : 3
Benar : 6 (3 ban dalem + 3 ban luar)

Kenapa mobil berhenti dilampu merah?
Jawab : Takut ditilang, takut polisi, takut ketabrak...
Benar : Karena direm. (klo gak direm mau lampu apa juga pasti nyelonong aje)

Rem itu gunanya buat apa?
Jawab : Yah buat berhenti lha...
Benar : Buat ngebut! (coba klo gak ada rem, Rossi juga gak berani ngebut)

Ayam sama telur duluan yang mana?
Jawab : Rancuh dan alesannya aneh2 dah...
Benar : AYAM! karena ayam mengenal telur tapi telur tidak mengenal ayam seperti ibu kita yang mengenal bayi mereka, sedangkan bayi belum tentu mengenal mana ibunya

Minuman apa yang paling murah di warteg?
Jawab : Air putih
Benar : Air bening. Klo putih masih mahal (susu)

Sebutkan 10 hewan buas dalam waktu 10 detik!!!
Jawab : Macan, ular, buaya, nenek-nenek, beruang, komodo, kamprettt...
Benar : 5 macan, 5 singa!

Ruang apa yang paling ditakutin di RS?
jawab : Ruang mayaaaaat, ruang operasi...
Benar : Ruang administrasi...hehehe...

Jam 12:15 membentuk sudut lancip berapa derajat?
Jawab : 90 derajat
Benar : 86,25 (itu ukur aja sendiri)

2+2X2-2/2 = ?
Jawab : 3
Benar : 5 (coba aja di MS EXCEL =2+2X2-2/2 )

Jari kaki depan kucing ada berapa?
Jawab : 10 deh kayanya...
Benar : 8 (itung sendiri)

Jari kaki belakang kucing?
Jawab : 8 juga x... eh 10 apa yah?
Benar : 12 (cek aja pada si kucing)

Binatang apa yang jago berenang ?
Jawab : Ikan!!!!
Benar : Bebek (ikan mah menyelam, gak ngambang...)

Petani Indonesia paling gak bisa nanem apa hayo?
jawab : Apel, anggur, arbei, pear… buah2an import!!!!
Benar : Pare (bayangin aja nanem se-hektar pahit semua)

Punya uang Rp.1200,- beli permen Rp.400,- kembaliannya berapa?
Jawab : Rp.800,-
Benar : Rp.600,- (ini udah pada tau yah?)

Uang pecahan seratus ribu nol-nya ada berapa?
Jawab : 5
Benar : 20 (itung dah)

Berapa berat badan agan?
Jawab : 50 Kilo
Benar : W = m.g = 50 x 10 = 500 Newton

Jika seekor kuda menghadap barat laut, ekornya menghadap ?
Jawab : Tenggara, timur laut!!! barat daya... duh pusing
Benar : Ke bawah

Kereta KRL melaju ke arah barat daya, asapnya ke arah?
Jawab : Duh, gak hapal arah kebelakang...
Benar : Gak ada asapnya...

Bahasa inggisnya papan tulis!!!
Jawab : Blackboard!
Benar : Chalkboard (tes aja di google translate)

rahsia-rahsia untuk mendapat khusyuk di dalam solat mengikut Imam al-Ghazali


Menurut Imam al-Ghazali, untuk menghadirkan khusyuk di dalam solat, ada enam perkara yang perlu kita lakukan semasa mengerjakan solat;
Pertama; Hudhur al-Qlabi (حضور القلب); iaitu menghadirkan hati kita ketika menunaikan solat iaitu dengan membuang dari hati segala yang tidak ada kena-mengena dengan solat kita.
Kedua; at-Tafahhum (التفهم); iaitu berusaha memahami iaitu melakukan usaha untuk memahami segala perkara yang dilakukan di dalam solat sama ada perbuatan atau yang dibaca/diucapkan.
Ketiga; at-Ta’dziem (التعظيم); iaitu merasai kebesaran Allah iaitu dengan merasai diri terlalu kerdil di hadapan Allah.
Keempat; al-Haibah (الهيبة); iaitu merasa gerun terhadap keagungan Allah dan siksaanNya.
Kelima; ar-Raja’ (الرجاء); iaitu sentiasa menaruh harapan besar kepada Allah mudah-mudahan solat yang dikerjakan akan diterima dan diganjari oleh Allah.
Keenam; al-Haya’ (الحياء); iaitu merasa malu terhadap Allah di atas segala kekurangan dan kecacatan yang terdapat di dalam solat.

13 Alasan Agar Sholat Lebih Khusuk

Dari banyak ibadah kita kepada Allah SWT, ada satu ibadah yang merupakan kunci dari seluruh ibadah dan amal yang lain dimana kalau kita berhasil melakukannya maka akan terbuka ibadah atau amal yang lain. Kunci dari segala ibadah adalah sholat.
hds-sholat2.gif
“Amal yang pertama kali ditanyai Allah pada seorang hamba di hari kiamat nanti adalah sholat. Bila sholatnya dapat diterima, maka akan diterima seluruh amalnya, dan bila sholatnya ditolak, akan tertolah seluruh amalnya.”

Pada kenyataannya, bagaimana amalan sholat kita pada umumnya? Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
hds-tdk-sholat.gif
“Akan datang satu masa atas manusia, mereka melakukan sholat namun pada hakikatnya mereka tidak sholat.”

Banyak dari kita menganggap bahwa sholat adalah suatu perintah bukan suatu kebutuhan. Jadi sholat sering dianggap suatu beban dan hanya bersifat menggugurkan kewajiban. Betapa sering kita rasanya malas untuk sholat, sholat sambil memikirkan pekerjaan, sholat secepat kilat tanpa tumakninah, mengakhirkan waktu sholat atau bahkan lupa berapa rakaat yang telah dilakukan.

Padahal kunci amal ibadah kita adalah sholat. Jadi, kita bisa memasang strategi dalam hidup dengan memperbaiki sholat kita terlebih dahulu sehingga amalan yang lain akan mengikuti. Dan hal ini butuh suatu kesungguhan untuk mencapainya. Tahap awal untuk mencapai kekhusukan sholat adalah mengetahui kegunaan bagi diri kita apabila kita dapat melakukan sholat dengan khusuk. Berikut adalah 13 alasan mengapa kita perlu khusuk dalam sholat:

1. Mendapatkan keberuntungan yang besar, yaitu masuk dalam surga firdaus. Hal ini tersebut dalam QS. Al Mukminun 2 dan 11:
qs-mukminun-11.gifqs-mukminun-2.gif

2. Solusi terhadap permasalahan kita.
qs-2-45.gif
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al Baqarah 45)

Bila ada problema hidup maka sholatlah, bila ada keiinginan sholatlah, bila akan marah sholatlah. Maka ketika akan bertemu dua kekuatan utama pada perang Badar, Rosululloh SAW sholat dan bermunajat kepada Allah SWT agar diberikan kemenangan dalam perang.

3. Mencegah perbuatan keji dan mungkar (QS. Al Ankabut 45)
qs-al-ankabut-45.gif
Karena sholat khusuk hanya bisa dilaksanakan dengan menghadirkan perasaan dekatnya Allah SWT, maka bila akan berbuat maksiyat akan ingat akan Allah SWT.

4. Melembutkan hati. Terkadang hati kita menjadi keras karena kesibukan dalam bekerja atau menghadapi masalah kehidupan. Dengan sholat yang khusuk, hati menjadi lebih lunak karena kita seringnya kita berserah diri dan merendah dihadapan Allah SWT.

5. Memupuk kesabaran. Dengan sholat yang dilaksanakan dengan tumakninah, maka diperlukan waktu beberapa saat untuk sholat; tidak dengan tergesa-gesa. Hal ini akan memupuk rasa kesabaran kita.

6. Menghapuskan dosa. Didalam suatu hadits disebutkan bahwa dosa-dosa kecil kita akan dihapus diantara sholat 5 waktu. Tentu saja hal ini bila kita menghayati bacaan didalam duduk diantara dua sujud rabbighfirli dan wa’fu’anni.

7. Menyembuhkan penyakit. Prof. M. Sholeh dari Universitas Airlangga Surabaya telah meneliti bahwa sholat malam bisa meningkatkan imunitas tubuh kita. halat bisa mencegah naik turunnya hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres. Sedangkan stres merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit, termasuk kanker. Yang sederhana saja, bila kita sedang pening atau sakit gigi maka sholatlah dengan khusuk maka rasa sakit tersebut akan hilang. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ada pendapat bahwa sholat juga merupakan sarana terbaik untuk bermeditasi.

8. Menunggu-nunggu waktu sholat. Karena sholat adalah kesempatan untuk bermunajat, berdialog dan mencurahkan hati ke Yang Maha Kuasa, maka waktu sholat akan selalu ditunggu. Pekerjaan rumah, rapat atau aktifitas lain akan diberhentikan 10-15 menit sebelum waktu sholat sehingga memberi kesempatan untuk sholat berjamaah di masjid. Perasaan untuk menunggu waktu sholat adalah seperti seorang perjaka yang menunggu waktu untuk bertemu yang dicinta.

9. Mempersiapkan sholat dengan sebaiknya. Karena kita merasa akan bertemu dengan Yang Maha Agung, maka pakaian akan diperhatikan seperti baju koko, kopyah dan sarung digunakan yang bersih. Tidak lupa minyak wangi juga dipakai agar harum ketika bertemu dengan Yang Maha Pencipta.

10. Menangis dalam sholat. Kesejukan dalam sholat akan membawa hati untuk bersyukur dan mohon ampun kepada Allah SWT. Tidak terasa air mata akan mengalir bahkan ketika sholat Dhuhur di masjid kantor.

11. Merasa sedih ketika sholat akan selesai. Tertanam rasa ingin berlama-lama dengan Yang Maha Pengasih. Ketika tasyahud akhir rasanya tidak ingin menyelesaikan sholat.

12. Merasakan nikmatnya sholat di masjid. Akan terasa suasana sholat di masjid lebih indah dibandingkan sholat di rumah. Sehingga, keinginan untuk sholat berjamaah di masjid akan selalu ada. Maka tidak heran ketika sahabat Umar ra menjual kebunnya dikarenakan terlupa sholat jamaah di masjid karena sibuk mengurus kebunnnya.

13. Tetap khusuk dalam berzikir. Terkadang dzikir yang kita lantunkan setelah sholat fardhu hanya mengalir sebatas di mulut saja tanpa penghayatan dalam hati kita. Setelah sholat dengan khusuk, maka kekhusukan tersebut akan berlanjut hingga kita berdzikir.

Allahumma a’inni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika. Ya Allah, bantulah aku dalam mengingatMu dan dan bersyukur kepadaMu dan perbaiki ibadahku.

Wallahu a’lam bish showab.

APLIKASI TEORI ANALISIS SWOT DALAM ORGANISASI

Apa itu Teori Analisis SWOT?
            Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah STRENGHT atau Kekuatan, W adalah WEAKNESS atau Kelemahan, O adalah OPPORTUNITY atau Kesempatan, dan T adalah THREAT atau Ancaman. SWOT ini biasa digunakan untuk menganalisis suatu kondisi dimana akan dibuat sebuah rencana untuk melakukan sesuatu, sebagai contoh, program kerja.
             
SWOT untuk organisasi
            Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan organisasi baik kondisi internal maupun external.
           
Analisis SWOT ini merupakan sebuah “penyelidikan” tentang situasi dan kondisi dalam suatu lingkungan. Contohnya adalah:
           
“Ada sebuah organisasi yang akan membuat program kerja, untuk itu mereka harus tahu tentang kondisi organisasi mereka dan lingkungan dimana organisasi itu berada. Untuk itu mereka melakukan analisis SWOT, pertama S, yaitu dengan mengetahui kekuatan organisasi –dalam hal ini, kekuatan bisa diartikan sebagai kondisi yang menguntungkan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, pengurus yang setia terhadap organisasi, atau kas organisasi yang banyak, dll. Kedua W, yaitu dengan mengetahui kelemahan organisasi –dalam hal ini, kelemahan bisa diartikan sebagai suatu kondisi yang merugikan untuk organisasi- tersebut. Misalnya, kondisi anggota yang tidak aktif, dana yang tak ada, dll.
           
Ketiga O, yaitu dengan mengetahui kesempatan organisasi – dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang bisa menguntungkan jika dilakukan namun jika tidak diambil bisa merugikan, atau sebaliknya. Misalnya, sumber dana ada bila diminta. Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi – dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam selama perjalanan kepengurusan. Misalnya, banyak pengurus dan anggota yang tidak aktif.
           
Setelah dilakukan analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi di lingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.”

Sabtu, 24 Desember 2011

Rasa sayangku padamu bagaikan bilangan positif
Tak memiliki ujung bak lingkaran
Begitu besar bagai bilangan berpangkat tak terhingga
Takkan terbagi-bagi laksana bilangan prima

Engkau begitu istimewa, seistimewa bilangan kelipatan 9
Bila tak di sampingmu ku merasa kosong
Tak menentu bagaikan bilangan imajiner

Cintaku selalu tegak, setegak garis singgung lingkaran terhadap jari-jarinnya
Akan selalu utuh, seutuh bilangan bulat
Takkan terpecah bagai bilangan cacah

Ku harap... rasa sayangku dan sayangmu bagaikan sisi bujur sangkar
Memiliki besar cinta yang sama seperti sudut-sudut segitiga sama sisi
Tak berliku-liku bagai metode sinus cosinus

MUHAMMADIYAH DAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN DI SULAWESI SELATAN


1.       Muhammadiyah kembali aktif
Berita tentang proklamasi kemerdekaan baru diketahui secara terbatas didaerah Sulawesi Selatan sekitar bulan September 1945, yakni setelah Dr. Sam Ratulangi dan Andi Pangeran Petta Rani telah berada didaerah ini sekembalinya menghadiri momentum bersejarah, proklamasi kemerdekaan tersebut.
Warga Muhammadiyah yang selama pendudukan Jepang mengendapkan kegiatannya, setelah menyambut berita proklamasi kemerdekaan itu dengan kembali bersemangat melanjutkan perjuangannya. Tanpa instruksi dan koordinasi, mereka bertekat memunculkan eksistensi organisasi  dan bahagian-bahagiannya dengan penuh kewaspadaan. Hal ini ditempuh karena Muhammadiyah senantiasa berusaha dalam kondisi apapun dan situasi bagaimanapun harus menampakkan diri sebagai organisasi dakwah, bukan organisasi politik.
namun demikian, disemua tingkat kepengurusan, mempunyai pandangan dan sikap yang sama untuk menata kembali organisasi dan menghidupkan amal usahanya, seraya melibatkan diri dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

2.       Warga Muhammadiyah dalam Pemberontakan Bersenjata
Pada tanggal 23 September 1945, pasukan sekutu terdiri dari tentara Australia ditambah dengan tentara Gurkha (Inggris) mendarat dikota Makassar. Mereka dengan tugas melucuti dan menawan Jepang.
Sampai akhir September 1945, beberapa tempat dan bangunan vital dikota Makassar telah diambil alih dan dikuasai oleh pasukan sekutu. Bekas-bekas KL dan KNIL semakin mendemonstrasikan kekuasaannya setalah memegang senjata.
Mengetahui usaha Belanda untuk kembali berkuasa dengan pemerintahan NICA-nya, ditambah lagi dengan kejengkelan melihat ulah tentara Belanda yang tertawan oleh Jepang, semangat dan jiwa pemuda-pemuda semakin bergejolak. Anggota-anggota Muhammadiyah, terutama yang pernah aktif dikepanduan  Hizbul Wathan tampil memegang peran dalam mengordinisir perlawanan rakyat ini, bersama-sama pemuda dari golongan lain. Terbentuklah kelasykaran-kelasykaran, baik dikota Makassar maupun didaerah-daerah :
*      Komandan kelasykaran Pemuda Lipang Bajeng dipolong bangkeng (Takalar).
*      Kelasykaran “Berjuang Untuk Kemerdekaan dan Agama” disingakt “BUKA”.
*      Kelasykaran Rakyat Pallangga, disingkat KERAP.
*      Pemberontak Bulukumba Angkatan Rakyat, disingkat PBAR.
*      Kelasykaran Penerjang Penjajah Indonesia, disingkat PPI di Bantaeng.
*      Kelasykaran Lasykar Pemberontak Rakyat Turatea, disingakt LAPTUR.
*      Kelasykaran Rakyat di Daerah Luwu.
Letnan  Jenderal H.J. Van Mook, mensponsori dan mempelopori konperensi dimalino pada tanggal 15 sampai 25 Juni 1946. Konperensi tersebut kemudian disusul dengan konperensi Denpasar (Bali) pada tanggal 8 Desember 1946.
3.       Konperensi Darurat Muhammadiyah Daerah Sulawesi Selatan di kota Makassar
*      Ada 2 alasan Konsulat Muhammadiyah memandang perlu mengadakan pertemuan (konperensi) pada saat itu ialah:
a.       Banyaknya desakan dari daerah-daerah agar Muhammadiyah kompak dan utuh menghadapi keadaan.
b.      Sulitnya melakukan hubungan dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta guna memperoleh petunjuk dan pedoman menghadapi keadaan yang semakin genting.

*      Konperensi itu memutuskan dan mengambil sikap sebagai berikut:
a.       Muhammadiyah Cabang Makassar mendukung sepenuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b.      Memperjuangkan keputusan tersebut agar menjadi putusan konperensi darurat Muhammadiyah Daerah Sulawesi Selatan.

*      Konperensi darurat (istimewa) itu berlangsung selama 2 hari dengan menetapkan keputusan yang sangat bersejarah dan berbobot, yaitu:
1.       MUHAMMADIYAH DI DAERAH SULAWESI SELATAN BERDIRI DI BELAKANG REPUBLIK INDONESIA YANG BERPUSAT DI YOGYAKARTA.
2.       MUHAMMADIYAH SULAWESI SELATAN TETAP DIBAWAH KOORDINASI PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA.
Para peserta konperensi kembali ke daerahnya dan menyebarluaskan keputusan konperensi itu, seraya pendapat yang disebutkan terakhir, terkesan lunak dan organisatoris itu, mendapat tantangan dan kritikan tajam, bahkan terlontar ucapan yang mengatakan bahwa suara-suara yang demikian dianggap mengkhianati perjuangan kemerdekaan.
Amal usaha, terutama dibidang pendidikan yang baru saja dimulai dibangun kembali setelah lumpuh dibawah kekuasaan Jepang, terpaksa ditangani dengan menggunakan sisa-sisa tenaga yang ada diranting dan cabang.

IV.    Pengorbanan Warga Muhammadiyah Dalam Membela dan Mempertahankan Kemerdekaan di Sulawesi Selatan.

Memasuki semester kedua tahun 1946, perjuangan rakyat Sulawesi Selatan menghadapi colonial semakin meningkatkan setiap hati dan semakin menjadi bulan-bulanan gempuran pasukan NICA, maka para pejuang menghimpun kekuatan didaerah-daerah.Sejak bulan Pebruari 1947, terjadi pertempuran sekitar 57 kali.
Dalam bulan Desember 1946 merupakan bulan perwujudan kebrutalan dan kebuasan Westerling dan pasukannya. Westerling bersama pasukannya melakukan aksi pembantaian .
Jatuhnya korban yang tidak sedikit dalam mempertahankan kemerdekaan, tidaklah menyebabkan lemahnya semangat dan keberanian warga Muhammadiyah terutama pemuda-pemudanya.
Sampai waktu penyerahan kedaulatan pada bulan Desember 1949 mekanisme organisasi sudah mulai berjalan, hubungan surat-menyurat telah dapat dilakukan berjenjang naik berturun tangga.

PERKEMBANGAN PISIK ORGANISASI SAMPAI MASA PENDUDUKAN JEPANG, MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-21 DAN MUSYAWARAH DAERAH YANG DIADAKANNYA.


 1.       Perkembangan Pisik Muhammadiyah Selama 15 Tahun (1926-1941).
Berkat keikhlasan, dedikasi yang tinggi dan keuletan pengurus Muhammadiyah serta ditopang oleh kondisi pemahaman masyarakat terhadap agama mulai terbuka, menjadi factor berkembangnya organisasi Muhammadiyah dan amal-amal usahanya yang menunjukkan kemajuan selama 15 tahun.
Ranting-ranting Muhammadiyah:
*      Kota Makassar
*      Ranting Bontoala
*      Ranting Kampung Pisang
*      Ranting Lariangbangi     
*      Ranting Mariso
*      Ranting Ujung Tanah
*      Daerah Gowa
*      Ranting Jongaya
*      Ranting Sungguminasa
*      Ranting Limbung
*      Ranting Moncobalang
*      Ranting Barombong
*      Ranting Barembeng
*      Ranting Salekoa
*      Ranting Tombolo Pao
*      Daerah Takalar
*      Ranting Palleko
*      Ranting Galesong
*      Daerah Jeneponto
*      Ranting Passorongi
*      Ranting Batulabbu
*      Daerah Bantaeng
*      Ranting Passorongi
*      Ranting Batulabbu
*      Daerah Bulukumba
*      Ranting Bulukumba
*      Ranting Kajang
*      Ranting Lange-lange
*      Ranting Bira
*      Ranting Ponre-Gattarang
*      Ranting Tana Beru
*      Ranting Tiro
*      Daerah Sinjai
*      Ranting Ballangnipa
*      Daerah Selayar
*      Ranting Benteng
*      Ranting Buki
*      Ranting Polebungi
*      Ranting Ontosapo
*      Ranting Bontobangun
*      Ranting Odaiya
*      Ranting Liyolo
*      Ranting Ontokerajaan
*      Daerah Maros
*      Ranting Maros
*      Ranting Sangalinna
*      Ranting Labuang
*      Ranting Belang-belang
*      Ranting Camba
*      Daerah Pangkajene
*      Ranting Pangkajene
*      Ranting Labbakkang
*      Ranting Ujungloe
*      Ranting Bonto-bonto
*      Daerah Barru
*      Ranting Takalasi
*      Ranting Ele
*      Ranting Soppeng riaja
*      Ranting Pancana
*      Kota Pare-pare
*      Ranting Pare-pare
*      Daerah Pinrang
*      Ranting Pinrang
*      Ranting JampuE
*      Daerah Rappang
*      Ranting Lise
*      Ranting Teteaji
*      Ranting Lancirang
*      Ranting Amparita
*      Ranting Bilokka
*      Ranting Massepe
*      Daerah Soppeng
*      Ranting Watansoppeng
*      Ranting La’joa
*      Ranting Batu-batu
*      Ranting Ta’juncu
*      Daerah Wajo(sengkang)
*      Ranting Bellawa
*      Ranting Pammana
*      Daerah Enrekang
*      Ranting Enrekang
*      Ranting Kalosi
*      Ranting Bantu Larnba
*      Daerah Tana Toraja
*      Ranting Makale
*      Ranting Rantepao
*      Ranting Bone
*      Ranting Mare
*      Ranting Luwu(Palopo)
*      Ranting Larompong
*      Ranting Cappasolo
*      Ranting Tolala
*      Ranting Lanipa
*      Ranting Wawo
*      Ranting Siwa
*      Ranting Masamba
*      Ranting Mejene(Mandar)
*      Ranting Mejene
*      Ranting Pambauang
*      Ranting Polewali
*      Ranting Balangnipa
*      Ranting Wonomulyo
Selama 15 tahun, jumlah anggota Muhammadiyah dan Aisyiyah yang tersebar diseluruh cabang dan ranting hanya sekitar 7000 orang dengan pengikut yang mendukung usahanya sekitar 30.000 orang.
Sistem penerimaan angoota dengan penyaringan dan pengamatan terhadap prilaku dan pribadi calon anggota menunjukkan bahwa Muhammadiyah sangat mementingkan mutu anggotanya.

Penyelenggaraan Konperensi-konperensi Daerah Musyawarah Dalam Muhammdiyah.

Ada 2 hal yang sangat dipentingkan dalam pengelolaan organisasi Muhammadiyah dan pengelolaan amal-amal usahanya, yaitu:
1)      Tertib administrasi, terutama yang berhubungan dengan keuangan dan harta benda milik organisasi.
2)      Pengelolaan organisasi secara terbuka dengan selalu mengutamakan musyawarah yang dilandasioleh persaudaraan Islam (ukhuwwah Islamiyah).

2.       Konperensi Sebelum Perang Pasific.
Pada lima tahun pertama sejak kehadirannya diSulawesi Selatan, masih dinamakan konperensi cabang dan pada konperensi yang ketujuh diMaros tahun 1932 barulah dinamakan konperensi daerah.konperensi telah dilangsungkan ditempat-tempat berikut:
Tahun 1929 dilangsungkan diSengkang.
Tahun 1929 dilangsungkan diMakassar.
Tahun 1930 dilangsungkan diMajene.
Tahun 1930 dilangsungkan diBantaeng.
Tahun 1931 dilangsungkan diLabbakkang.
Tahun 1932 dilangsungkan diPalopo.
Tahun 1932 dilangsungkan diMaros.
Tahun 1933dilangsungkan diRappang.
Tahun 1934 dilangsungkan diKajang.
Tahun 1935 dilangsungkan diMajene.
Tahun 1936 dilangsungkan diBulukumba.
Tahun 1937 dilangsungkan diMakassar.
Tahun 1938 dilangsungkan diBenteng-Selayar.
Tahun 1939 dilangsungkan diPalopo.
Tahun 1940 dilangsungkan diPare-pare.
Tahun 1941 dilangsungkan diSengkang.

3.       Muktamar (Kongres) Muhammadiyah Se-Indonesia ke-21 Di Makassar
Suatu peristiwa organisasi yang sangat bersejarah bagi Muhammadiyah didaerah Sulawesi Selatan ialah Muktamar Muhammadiyah ke-21 dikota Makassar, yang berlangsung tanggal 1 sampai 7 Mei 1932.
Betapa tidak bangga ? sebab dengan menghadiri Muktamar, mereka mendapat kesempatan melihat daerah lain, bertemu dengan utusan daerah dari seluruh pelosok tanah air.

“Comite van Ontvangst” atau panitia penerima muktamar sbb.:
Mansyur Yamani                                                     sebagai Voorzitter
Sangadi Kusuma                                                      sebagai Vice Voorzitter
H. Nuruddin                                                              sebagai Juru Surat I (sekertaris I)
M. Salim                                                                     sebagai Juru Surat II (sekertaris II)
Abdulkadir                                                                 sebagai Juru Uang I (Bendahara I)
Haji Yahya                                                                  sebagai Juru Uang II (Bendahara II)
K. Daeng Marala                                                      sebagai Pembantu
Daeng Minggu                                                        sebagai Pembantu
H. Daeng Talh                                                          sebagai Pembantu
Haji Abdullah                                                            sebagai Pembantu
Haji Ahmad                                                              sebagai Pembantu
Alie                                                                               sebagai Pembantu
Salamung                                                                   sebagai Pembantu

Komite tersebut diatas merupakan panitia pusat membentuk 9 sub komite, yaitu:
Sub Komite Tamu                                   16 orang, ketua H. Ahmad
Sub Komite Perayaan                           13 orang, ketua Salamun
Sub Komite Persidangan                     15 orang, ketua Abdullah
Sub Komite Dapur                                  15 orang, ketua Daeng Minggu
Sub Komite Pameran                            11 orang, ketua M. Salim
Sub Komite Perusahaan                      8 orang, ketua Abdulkadir
Sub Komite Kesehatan                         5 orang, ketua Haji Yahya
Sub Komite Pers                                     2 orang, ketua M. Dg. Sutte
Sub Komite HW                                       14 orang, ketua Alie

Penyelenggara Muktamar Aisyiyah, tersiri dari:
Hajjah Fatimah                                        sebagai Pemuka
Hajjah Haspunnah                                  sebagai Pemuka Muda
Sitti Suhanna                                            sebagai Juru Surat I
Sitti Rabiah                                                sebagai Juru Surat II
Sitti Hasanah                                             sebagai Juru Uang I
Sitti Hajerah                                              sebagai Juru Uang II
Sitti Ummi Salam                                     sebagai Juru Periksa
Sitti Maeimunah                                     sebagai Juru Periksa
Sitti Hajerah L.                                          sebagai Juru Periksa

Komite muktamar Aisyiyah tersebut membawahi 4 sub komite, yaitu:
Sub Komite Tamu, 27 orang, ketua St. Ummi Salam
Sub Komite Dapur, 31 orang, ketua St. Hajerah
Sub Komite Perusahaan, 22 orang, ketua H. Fatimah
Sub Komite Perayaan, 14 orang, ketua St. Suhanna

Mukatamar ke-21 berlangsung selama 7 hari dan dihadiri sekitar 3000 orang utusan dan penggembira dengan rincian:
a.       Utusan Muhammadiyah dan Aisyiyah sekitar 1500 orang.
b.      Pemudan Hizbul Wathan Sul-Sel sekitar 700 orang.
c.       Pemudan Hizbul Wathan luar Sul-Sel sekitar 800 orang.

4.       Di Masa Pendudukan Jepang
Akibat PD II, hubungan Sulawesi dan Jawa terputus, mengakibatkan hubungan antara Muhammadiyah didaerah dengan pimpinan Pusat Yogyakarta ikut terputus. Oleh karena itu hubungan surat menyurat dari kota Konsulat Muhammadiyah Sulawesi Selatan dengan Cabang dan rantingnya didaerah pedalaman dianggap tidak aman, serta memungkinkan maksud surat yang dikirim disalah tafsirkan oleh para pengurus cabang dan ranting, maka konsul Muhammadiyah Sulawesi Selatan H. Andi Sewang Daeng Muntu berusaha mendatangi cabang dan ranting Muhammadiyah se Sulawesi Selatan dengan kendaraan sepeda secara marathon.
Siasat Pemerintah dan Tentara Jepang.
Untuk memperoleh simpati dari umat Islam yang menjadi penduduk terbesar didaerah ini, pemerintah Jepang mendirikan organisasi baru dengan nama “Jam’iyah Islamiyah” sebagai satu-satunya organisasi bagi Umat Islam.
Untuk memperoleh kepercayaan dari umat Islam, beberapa tokoh Islam Sulawesi Selatan ditarik dalam kepengurusan Jam’iyah Islamiyah dan mendirikan sekolah sebagai wadah pendidikan untuk menampung pemuda-pemuda Islam yang sekolahnya telah ditutup. Kurang lebih 10 bulan sekolah ini berjalan, akhirnya ditutup karena tentara Jepang telah menyerah pada sekutu pada bulan Agustus 1945.